Oleh : Emha Ainun Nadjib
<tulisan ini disitir dari sebuah mailist>
Suatu kali Emha Ainun Nadjib ditodong pertanyaan beruntun. “Cak Nun,”
kata sang penanya, “misalnya pada waktu bersamaan tiba-tiba sampeyan
menghadapi tiga pilihan, yang harus dipilih salah satu: pergi ke masjid
untuk shalat Jumat, mengantar pacar berenang, atau mengantar tukang becak
miskin ke rumah sakit akibat tabrak lari, mana yang sampeyan pilih?”
Cak Nun menjawab lantang, “Ya nolong orang kecelakaan.”
“Tapi sampeyan kan dosa karena tidak sembahyang?” kejar si penanya.
“Ah, mosok Allah ndeso gitu,” jawab Cak Nun.
(more…)